Puisi Dinda
Takada yang special sih pada hari
itu saat itu bagi dia, sebut saja dinda. Ia seorang cewek yang gak jago buat
nyembunyiin perasaannya sendiri. Semua orang pasti tau kapan ia sedih seneng
ato perasaan lainnya. Dinda adalah cewek yang dikenal sok bahagia dikala
semuanya sedih. Satu alasan mengapa ia lakuin itu yah karena ia berfikir “percuma
aja nangis, toh gak ada juga yang bisa bantu dan ngerti apa maunya aku”
meskipun ia lakuin itu dan menyembunyikan kesedihannya juga semua orang pasti
tau *bodoh sih tp rela bagi-bagi*
Pada hari itu pada saat itu, pas
banget. Hari itu adalah hari special baginya. Ia pikir semua orang akan
menganggap bahwa hari itu juga hari yang special buat orang lain. Tapi apa ? apa yang ia
pikir dan apa ia harapkan gak sesuai sama kenyataannya. Orang lain menganggap
bahwa hari itu, tanggal itu sama aja sama hari lain tanggal lain *nothing
special*. Gakada yang tau apa yang dirasain sama dinda :’) tahu kenapa? Karena
pada saat itu dinda sedang dirumah dan menikmati liburan musim panas. Gakada
yang tahu apa yang dirasain sama perasaannya. Sama sekali gakada yang tahu
*penyembunyian perasaannya pun berhasil*
Sebelum dimana hari spesialnya
datang, dinda udah bermimpi berharap bahwa hari itu dimana ia bisa menghabiskan
waktunya sama teman-teman, tertawa bahagia. Lama diidam-idamkannya, dimana suatu
hari ada kebahagian yang abadi. Yah tapi tetep kayak lagunya peterpan tak ada
yang abadi…. Hidup, kesenangan, kebahagian gak pernah dibisa dirasaain dalam
proses yang panjang dan abadi, pasti ada aja hari dimana kebahagian itu akan
habis :’3
Tepat dimana hari special itu
datang, dinda hanya bisa menunggu kalo kebahagian yang abadi akan menghampirin
dia dan kehidupannya. Sampai dimana hari special itu habis, dinda masih
menunggu dengan mendengarkan beberapa lagu yang membuat air mata nya jatuh
ketempat dimana ia berbaring. Betapa sedih kecewa perasaannya pada saat itu, Terlintas
di pikirannya jika Allah itu tidak adil, karena memberi kebahagian yang
sementara tetapi memberikan rasa luka dan kecewa yang cukup lama dihati maupun
dipikiran.
Takada yang bisa ia lakukan. Berdiri
pun ia tak sanggup, sebagian rongga nya kaku membayangkan betapa kejamnya hidup
yang dilewatinnya. Sesekali ia tersenyum mengingat dan mengenang kejadian yang
kiranya membuat ia bahagia. Sesekali ia menangis mengingat dan memikirkan apa
yang telah terjadi padanya, tidak bisa akan keulang kembali.
Ada saat dimana ia menggoreskan
tinta kedalam kertas. Tak biasa ia menuliskan apa yang ia inginkan dalam
kehidupannya. Apakah ini keinginan yang terakhir untuknya ? ataukah ini hanya
tulisan biasa yang tidak memiliki sedikit arti sama sekali untuk orang lain ?
tanyakan pada rumput yang bergoyang *ehh
-Akhir kebahagian-
Rasanya aku ingin berhenti
Ingin sesegera mungkin
mengakhirinya
Ingin sesegera mungkin
mendapatkannya
Mendapatkan kebahagiaan yang
telah sang pencipta takdirkan untukku
Kebahagian yang benar-benar nyata
untukku
Kebahagian yang benar-benar abadi
untukku
Tak ada kebahagian yang indah
Terkecuali kebahagian dari-Nya
Kebahagian yang membuatku mampu
untuk mengungkapkan setiap hasratku
Kebahagian yang membuatku mampu
untuk menciptakan semua rasaku
Sekian~!!
*8februari'14*
*8februari'14*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar